Blockchain for the Data Storage System on Governmental Organization

Abstract

Data-data rahasia yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia memerlukan pusat data yang wajib dikelola sendiri oleh Pemerintah, dan membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi dalam pembangunannya. Keamanan dalam sharing data rawan terhadap serangan siber. Dengan semakin meningkatnya data yang ada setiap tahunnya, penting untuk memperhatikan aspek infrastruktur, penyimpanan kerahasiaan, dan keamanan data yang tersimpan serta ketersediaan data dan integrasi data lama dalam media penyimpanan yang lebih besar. Dalam sistem cloud storage, pengendalian data bersifat terpusat sehingga tidak menjamin kerahasiaan, integritas dan keaslian data. Untuk itu dibutuhkan teknologi penyimpanan data terdistribusi yang dapat menjamin keaslian, kerahasiaan dan integritas data. Sistem cloud storage memiliki beberapa risiko antara lain rendahnya tingkat keamanan; kehilangan data karena kerusakan entitas atau penghapusan oleh orang yang tidak berwenang; kehilangan akses; serta perubahan atau modifikasi data di luar kontrol karena tidak adanya log aktivitas dan transparansi. Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan data terdistribusi karena bersifat peer-to-peer, tanpa pihak ketiga, dan bersifat transparan serta terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan blockchain. Artikel ini memaparkan solusi atas berbagai permasalahan yang muncul sebagai faktor-faktor risiko dalam sistem cloud storage melalui teknologi blockchain sehingga dapat diimplementasikan sebagai sistem penyimpanan data organisasi pemerintah