REFLEKSIVITAS KURA-KURA DALAM AGAMA DAN EKONOMI SERTA HAHSLM DI ERA COVID

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis relfkesivitas kura-kura dengan pendekatan agama sebagai symbol integrasi spiritual dan sains di situasi pandemic Covid serta krisis ekonomi. Obyek penelitian ini adalah kura-kura dan Quran. Sebagai ciri khas, cangkang kura-kura tidak hanya melindungi organ dalam kura-kura, tetapi juga sangat penting penahan otot dan penyimpanan nutrisi (Liu et al., 2020). Dalam pandangan Islam, berbagai contoh kejadian dan benda alam yang ada di dunia ini tidak bisa dipikirkan dan diproses oleh manusia untuk kepentingan hidup mereka dan untuk memperkuat iman mereka, kecuali oleh orang-orang berpengetahuan yang menggunakan ilmunya. Guncangan ekonomi menantang premis sosiologis yang mendasari revolusi industri keempat yang sedang dilaksanakan atau sudah beroperasi di banyak perusahaan produksi. Metodologi yang digunakan adalah refleksivitas dan similaritas. Hasil yang diperoleh adalah bahwa karapas kura-kura yang memiliki skats sebanyak 3 dan 1,9 merefleksikan nilai Islam dalam bilangan Hahslm 472319. Sedangkan marginal memiliki skats sebayak 24 dan 1 nuchal, sehingga berdigit 7 dimana 2+4+1=7. Pengembangan kura-kura memberikan nilai social dan ekonomi serta budaya maupun agama di dalam era pandemic covid.